Senin, 18 Januari 2021

Minah

 


Pagi-pagi Minah sudah siap berkemas mau berangkat sekolah. Dia dengan mata yang berbinar menyanyikan lagu kesukaannya. Sambil menyisir rambutnya yang lurus panjang. Setelah dia mematut dirinya rapi, dia mengulas senyumnya yang sangat manis. Lalu dia berjalan menuju dapur untuk pamit sama ibunya. 

"Bu Minah berangkat sekolah ya..." Ujarnya sambil mengulurkan tangan dan mencium tangan ibunya dengan penuh kelembutan.

" Iya Nak, yhati-hati di jalannya ya..." Jawab ibunya sambil menatap wajah anaknya yang sudah beranjak remaja. 

" Iya Bu, Minah akan selalu hati-hati." Ujarnya sambil menuju pintu depan rumahnya yang sedari tadi sudah terbuka. 

Minah merupakan anak semata wayang ibu Ami dan bapa Wasnah. Sedari kecil selalu dihujani kasih sayang yang berlimpah. Maklum Minah merupakan anak yang paling ditunggu-tunggu karena setelah Bu Ami dan pak Wasnah menikah 20 tahun baru lah dikaruniai putri. Jadi tak terbayangkan betapa ayah ibunya sangat sayang kepada Minah. 

Sambil senyum dikulum Minah mengambil sepatu dari rak dan memakainya.Setelah dirasa pas dengan penampilannya Minah pun berangkat menuju rumah Ratih yang hanya beberapa meter dari rumahnya. 

" Asalamualaikum, Ratih yu berangkat barengan. " Panggil Minah sambil memainkan rambutnya yang dikuncir.

" Sebentar Minah, aku masih sarapan." Jawab Ratih dari dalam rumahnya.

" Iya Ratih, aku tunggu di depan ya..." Ujar Minah.

Tak berapa lama Ratih keluar dengan membawa tasnya dan memakai sepatu. Lalu mereka berangkat berdua. Mereka teman sejak kecil karena rumah mereka yang berdekatan. Di jalan sesekali mereka ngobrol diselingi tertawa bersama. Tak berapa lama mereka saampai di sekolah dan heran mengapa sekolah sepi.

" Tih kenapa sekolah sepi ya?" Tanya Minah sambil menatap Ratih yang sama-sama kebingungan.

" Nggak tahu Min, ayo coba kita tanya sama mang Adas." jawab Ratih sambil matanya mencari-cari sang penjaga sekolah yang biasa mangkal di pos satpam. Lalu mereka pun menuju pos satpam. Setelah bertemu dengan yang dia cari lalu Minah bertanya.

" Pak kok sepi, pada kemana? " Tanya Minah dengan penuh selidik.

" Loh kan sekarang hari Minggu Minah." Jawab mang Adas sambil tertawa geli.

" Masa sih Mang, sekarang kan hari Senin." Jawab Minah tak mau kalah.

" Minggu Minah , besok baru harinSenin. " Ujar Mang Adas masih tertawa.

" Ratih beneran ini hari Minggu? Tanya Minah.

" Aku lupa Min, ya ampun pantes waktu kamu nyamper ke rumah kakaku bingung melihat aku pakai seragam." Jawab ratih sambil tertawa terbahak-bahak.

" Masa sih aku luap hari Ratih, bener kok sekarang hari Senin." Ujar Minah masih keukeuh dengan pikirannya. 

" Ayo kita pulang aja Min, lalu tanya mamah." Jawab ratih sambil menarik tangan Minah.

" Min inget nggak tadi waktu kita bernagkat?" Tanya ratih.

" Kenapa Ratih?" Jawab Minah.

" Itu orang-orang pada heran kali ya lihat kita, hari Minggu malah pakai seragam. " Ujar Ratih sambil menatap Minah.

" Iya yah, aku pikir mereka yang linglung, kok aku yang linglung sih Tih." Kata Minah sambil tak habis pikir dengan pikirannya sendiri yang menganggap hari ini hari Senin. 

Sesampai di rumah mereka langsung melihat kalender dan bertanya pada ibunya. 

"Bu hari ini hari apa?" Tanya Minah.

" hari Minggu." Jawab ibunya pasti.

" Ih ibu kenapa nggak bilang dari tadi sih... Minah kan malu." Ujar Minah malu dengan dirinya sendiri, ibunya dan orang-orang yang tadi pagi melihatnya pergi ke sekolah berseragam.

" Ibu pikir kamu ke sekolah ada kegiatan Min, bukan karena lupa hari." Jawab ibunya sambil mulai tertawa melihat tingkah putri semata wayangnya.

" Ah ibu, aku jadi malu sama mang Adas dibilang ngelindur. " Akhirnya Minah pun tertawa merasakan tingkahnya hari ini. Lalu dia segera mengganti pakaian seragamnya dan langsung membantu ibunya di dapur. 

6 komentar:

  1. Gaspool semangat Minah....luar biasa, pernah merasakan halnitu saking semangatnya, hihihi

    BalasHapus
  2. Gaspool semangat Minah....luar biasa, pernah merasakan halnitu saking semangatnya, hihihi

    BalasHapus