Minggu, 28 Juni 2020
AKB itu Sesuatu
Bulan Maret pertengahan kita dikagetkan dengan kedatangaan virus yang bernama covid-19. Covid-19 datang tiba-tiba tanpa permisi dan pilih lokasi. Covid-19 bisa masuk ke daerah mana pun yang dia mau. Di tengah kekagetan tersebut kita diharuskan melakukan kegiatan yang tak biasa. Tak biasa dalam arti di luar kebiasaan yang kita lakukan sebelumnya. Kegiatan yang tidak boleh dilakukan itu diantaranya:
- Tidak boleh berinteraksi di luar rumah dengan orang lain.
- Selalu menggunakan pelindung diri / masker atau face shield.
- Tidak boleh berkerumun dalam bentuk apapun.
- Selalu cuci tangan atau membersihkan diri.
- Semua aktivitas harus dilakukan dari rumah/ BDR.
Semua larangan tentunya dengan alasan yakni untuk menjaga kesehatan kita dan memotong rantai penyebaran covid-19 tersebut. Di tengah kekagetan dengan berbagai larangan tersebut tentunya tidak secara tiba-tiba terjadi dan terkendali. Hal ini dikarenakan kita tidak biasa melakukannya, sebagai makhluk sosial yang biasa berbaur, berkerumun, bahkan bersentuhan. Jadi dalam penerapannya tersebut harus disertai dengan berbagai ultimatum dan berbagai pelanggaran.
Tiga bulan berlalu tanpa terasa sudah kita lalui. Berbagai kegiatan dillakukan dari rumah secara teorinya walau ada juga kegiatan yang memaksaa harus keluar rumah. Apa yang dirasakan?
a. Bulan pertama masih dihadapi dengan ketawa dan bercanda. Hal ini dikarenakan beberapa kegiatan yang biasa dilakukan di luar rumah sekarang dilakukan dari rumah dengan berbagai aksi. Istilah lainnya masih seneng biasa bangun pagi dan terburu-buru pergi sekarang masih santai berpelukan bantal. Walaupun ada berbagai tugas tetapi masih berasa santai karena bisa dikerjakan sambil rebahan, sambil makan, dan pakaian bebas.
b. Bulan kedua sudah mulai terasa jenuh. Beberapa chat WA menanyakan kapan semua berakhir? berbagai rencana pun tertunda bahkan gagal. Di beberapa tempat ada sebagian yang mulai mengabaikan larangan dengan alasan kebutuhan dapur menipis, perlu udara segar, perlu ketemu, dan alasan lain yang dikemukakan.
c. Bulan ketiga sepertinya jenuh sudah memuncak naik ke ubun-ubun. Masyarakat sudah mulai menunjukkan taringnya bahwa keluar juga nggak ada efek apa-apa, saya kuat dan sehat, bahkan tak sedikit yang menggerutu dengan berbagai ekspresi.
d. Bulan keempat keadaan sudah mulai longgar dengan datangnya istilah baru yaitu Adaptasi Kebiasan Baru (AKB). Seperti apakah adaptasi kebiasaan baru itu? yakni kita boleh melakukan aktivitas tetapi dengan berbagai batasan yang harus kita lakukan, diantaranya:
- jika keluar rumah harus selalu menggunakan masker
- jika keluar rumah hendaklaah cuci tangan atau pakai handsanitizer.
- tetap harus menghindari kerumuman yang berdesakan.
- jika keadaan memaksa harus ke tempat ramai kita hendaknya jaga jarak minimal 1 meter.
Dalam pelaksanaan AKB ini pun tidaklah mudah. Masyarakat masih harus dengan berbagai instruksi karena masih merasa hal yang baru. Dan sepertinya masyarakat pun rindu dengan suasana yang sudah terbiasa dahulu misalnay kalau bertemu kangen berjabat tangan dan berpelukan. Liburan kangen berpergian melepas lelah, dan masih banyak lagi hal yang masyarakat rindukan dari yang dulu. Akan tetapi sepertinya kita harus masih bersabar dengan hal itu. Kita harus melaksanakan kebiasaan baru dalam kegiatan kita sehari-hari untuk kesehatan dan kehidupan kita selanjutnya.
Ai Summartini Dewi
Guru SMPN 1 Cibogo ASubang
FB: Ai Smart Dhewi
IG: ai_sumartini_dewi
Email: dhewiaris@gmail.com
Blog: Dhewi's blogspot.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Mantapp
BalasHapusTerima kasih sudah mampir BuAam
HapusHahaha.. bulan kelima gimana ya? Mdh2an virusnya sdh hilang...
BalasHapusBulan kelima semoga virus berlalu dan kita bisa melepas rindu yang sudah membiru
HapusAkb ber SOP...ha ha semangat semoga sehat selalu
BalasHapusTerima kasih BuHusnul sudah mampir, aamiin yra
HapusAKB, ADAPTASI KEBIASAAN BARU
BalasHapusTerima kasih BuAam, saya suka typo
HapusJoss
BalasHapusTerima kasih sudah mampir Om, sehat selalu ya...
HapusSiiip Bu Dhewi...
BalasHapusTerima kasih BuAnik, saya suka mawar merah
HapusMantap bunda. Keren. Semoga kita sehat selalu dan mbak corona segera berlalu.
BalasHapusTerima kasih sudah mampir BuArnita, aamiin yra., biar kita semua bisa melepas rindu dengan bersua muka
HapusBu Ai semoga segera launching buku ya di subang. Pengen silaturohim dg ibu2 lisangbihwa dn kppjb.😊
BalasHapusIya Aamiin yra, semoga secepatnya bisa bersua muka ya....
HapusSip bgt
BalasHapusterima kasih sudah mampir BuTtitin
Hapussemoga kita semua sehat wal afiat...
BalasHapusmusibah segera berakhir dan tatanan kehidupan masyarakat pulih dan normal kembali
aamiin yra, terima kasih Pak sudah mampir
HapusSelalu keren
BalasHapusaamiin yra, hanupis dah mampir buketu
HapusWow kereennnnn
BalasHapusmakasih dah mampir bu hj
HapusSemoga di bln berikutnya covid-19 telah berlalu kemvali normar seperti sedia kala, aamiin yra 🤲
BalasHapusaamiin yra Cin, makasih dah mampir ya...
HapusKeren busay...
BalasHapusmakasih dah mampir say
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSalam Blogger, www.sarastiana.com
Hapusterima kasih sudah mampir
HapusMantap bu...
BalasHapusterima kasih Bu sudah mampir
Hapus